Pendapat Ahli
Telah banyak riset yang dilakukan untuk mengetahui manfaat susu kolostrum. Di bawah ini adalah pendapat para ahli berdasarkan hasil riset mereka mengenai berbagai aspek kesehatan yang berkaitan dengan manfaat susu kolostrum sapi:
· Sisitim Kekebalan Tubuh
· Alergi
· Anti Peradangan
· Anti Bakter
· Diabetes
· Rematik Artritis
· Kanker
· Antioksida
· Lain2
Immune System / Sistem Kekebalan Tubuh
van Hooijdonk, AC, Kussendrager, KD, Steijns, JM. British Journal of Nutrition 84(Suppl.1):S127-S134 (2000).
Lactoferrin and lactoperoxidase, both present in colostrum in large amounts, provide non-specific defense against a broad spectrum of pathogens, including bacteria and viruses.
Laktoferin dan laktoperoksidase, yang ditemui dalam kolostrum dalam jumlah besar, memberikan pertahanan non-spesifik terhadap pathogen dalam spektrum luas, termasuk diantaranya bakteri dan virus.
Ebina, T, et al. Journal of Medical Virology 38:117-123 (1992). Another study that confirmed that oral immunization via colostrum or milk against rotavirus was possible, safe and effective.
Studi lain mengkonfirmasikan bahwa imunisasi secara oral dengan menggunakan colostrum atau susu untuk mengatasi rotavirus adalah mungkin untuk dilakukan, aman dan efektif
Stephan et al.; (1990) and Zaremba et al.; (1993)concluded that most of bovine colostrum immunoglobulins and other biologically active constituents has the ability to withstand most of human gastric proteolytic enzymatic actions and therefore could be absorbed very effectively from intestine into blood stream to work as an exogenous non - specific ones and parallel with the human native immunoglobulins which of course lead to a detectable increase in the serum level of immunoglobulins.
Hasil penelitian berkesimpulan bahwa Immunoglobulin (Ig) dalam kolostrum sapi dan unsur aktif lainnya mempunyai kemampuan untuk untuk tahan terhadap kerja enzim dalam pencernaan manusia, sehingga dapat diserap secara efektif oleh usus dan masuk ke dalam peredaran darah, kemudian bekerja secara paralel dengan immunoglobulin manusia, yang tentunya meningkatkan kandungan serum immunoglobulin.
Funatogawa, K, et al. Microbiology and Immunology 46(11):761-766 (2002).
Colostrum can prevent infection against food-borne pathogens by preventing them from binding to the intestinal lining.
Kolostrum dapat mencegah masuknya bakteri pathogen yang terbawa oleh makanan dengan cara mencegah bakteri menempel pada dinding usus
Drs. Tortora, Funke and Cast in Microbiology
Clinical studies show that IgE found in bovine colostrum, may be responsible for regulating allergic response.
Studi klinis menunjukkan bahwa IgE yang dalam kolostrum sapi berkemampuan mengatur respon alergi
Delespesse, G. Polypeptide factors from colostrum. US Patent #5,371,073 (1994).
IgE (the immunoglobulin involved in allergic response) binding factors (IgE-bf) and IgE suppressor activity (IgE-SF) obtained from colostrum have been successfully used to treat allergies.
Faktor pengikat IgE (immunoglobulin yang mengatur respon alergi) dan penekan aktifitas IgE (IgE-SF) yang didapat dala m kolostrum telah terbukti berhasil dalam mengatasi alergi.
Elrod, KC, et al. American Journal of Respiratory Critical Care Medicine 156:375-381 (1997).
Tryptase, a digestive enzyme, has been implicated in various aspects of asthma. Lactoferrin has been shown to inhibit tryptase activity, thus relieving the symptoms of asthma.
Typtase, suatu enzim pencernaan, dikaitkan dalam berbagai aspek timbulnya asma. Laktoferrin terbukti dapat menahakk aktifitas tryptase, sehingga menghilangkan gejala asma.
Collins, AM, et al. International Archives of Allergy and Applied Immunology 96:362-367 (1991).
The presence of antibodies against many of the most common allergies in man, including ryegrass pollen, house dust mites, Aspergillus mold and wheat gluten, were detected in bovine colostrum.
Dalam kolostrum terdapat antibodi terhadap berbagai alergi yang umum ditemui, termasuk rygrass pollen, tungau, aspergillus mold, dan gluten gandum.
Anti inflammatory / Anti peradangan
Dr. Olle Hernell,
Glycoproteins in bovine colostrum inhibit the attachment of the Helicobacter pylori bacteria that cause stomach ulcers. Colostrum contains significant amounts of interleukin-10, a strong inflammation inhibitory agent found significant in reducing inflammation in arthritic joints and injury areas
Gllikoprotein dalam kolostrum sapai mencegah menempelnya bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan radang perut.
Kolostrum mengandung jumlah Interleukin-10 yang signifikan. Interleukin-10 adalah unsur anti peradangan, berperan penting dalam mengurangi peradangan sendi penderita arthritis dan pada bagian tubuh yang terluka.
Borody, TJ, et al. Center for Digestive Diseases (2001).
Only bovine colostrum has proven clinical efficacy in eradicating intestinal pathogens, such as rotavirus, and may help control the infections seen in chronic disorders such as irritable bowel syndrome due to the number of biologically active components in colostrum. The growth factors in colostrum help heal intestinal erosions and ulcerations. It also contains anti-inflammatory factors and is nutrient rich.
Hanya kolostrum sapi yang secara klinis terbuki kemampuannya dalam membunuh organisme pathogen (penyebab penyakit) yang hidup di dalam usus, antara lain rotavirus, dan juga dapat mengurangi terjadinya infeksi akibat penyakit gangguan perut. Hal ini karena dalam kolostrum sapi terdapat komponen yang aktif secara biologis. Selain itu, faktor pertumbuhan yang terkandung dalam kolostrum membantu penyembuhan luka dalam usus,mengandung faktor anti peradangan, dan juga kaya akan nutrisi.
Britigan, BE, et al. Experimental Medicine and Biology 357:143-156 (1994).
While the role of lactoferrin in providing non-specific immunity is well documented, it also plays a role in the anti-inflammatory response through its antioxidant effect.
Laktoferin selain dapat memberikan imunitas yang non-spesifik, juga berperan sebagai anti peradangan karena berperan juga sebagai anti-oksidan
Ellison, RT III, Giehl, TJ. Journal of Clinical Investigation 88(4):1080-1091 (1991).
Lactoferrin and lysozyme act together to kill gram-negative bacteria, such as Vibrio cholerae (cholera), Salmonella typhimurium (food poisoning) and Eschericia coli. The lactoferrin attaches to and destroys the cell wall of the bacteria, allowing the lysozyme to enter and lyse (burst) the organisms.
Laktoferin dan lisozyme bekerja sama membunuh bakteri gram negatif, seperti misalnya bakteri kolera, salmonela dan e-coli. Laktoferin menempel pada dinding sel bakteri, sehingga memungkinkan lysozyme masuk ke dalam sel tersebut dan menghancurkannya.
Lilius, EM, Marnila, P. Current Opinion in Infectious Diseases 14(3): 295-300 (2001) .
Colostrum offers passive protection against a variety of microbial pathogens in the form of specific immunoglobulin A, G and M antibodies. It is especially effective in the prevention of various gastroenteric infections
Kolostrum memberikan proteksi secara pasif terhadap berbagai pathogen, karena adanya immunoglobulin A, G dan M sebagai antibody. Hal ini sangat efektif untuk mencegah berbagai infeksi dalam pencernaan.
Korhonen, H, et al. British Journal of Nutrition 84(Suppl.1):S75-S80 (2000).
Bovine colostrum contains three main classes of immunoglobulin IgG (IgG1 75% and IgG2), IgM and IgA, plus hemolytic and bactericidal complement. Complement is a complex group of proteins which act in concert with antibodies to inactivate and/or kill pathogens.
Kolostrum sapi mengandung 3 jenis Immunoglobulin IgG (yaitu IgG1 75% dan IgG2), IgM dan IgA, ditambah komplemen yang bersifat hemolytic dan pembunuh bakteri. Komplemen adalah kelompok protein kompleks yang bekerja bersama-sama antibody untuk menekan aktifitas atau membunuh pathogen.
Bergerot, I, et al. Diabetes & Metabolism 22(4):235-239 (1996).
The development of autoimmune diabetes in experimental mice was significantly reduced in those receiving IGF-1 as compared to insulin
Perkembangan diabetes autoimun pada tikus percobaan terlihat sangat berkurang pada yang diberikan IGF-1 dibandingkan dengan yang diberikan insulin.
Chen, W, et al. Endocrinology 145(2):627-638 (2004).
IGF-1 regulates beta cell growth, survival and metabolism in the pancreas and protects them against development of type 1 diabetes.
IGF-1 mengatur pertumbuhan, daya tahan dan metabolisme sel beta dalam pankreas dan melindunginya terhadap perkembangan diabetes tipe-1.
Thivolet, C.
IGF-1 or an analogue can delay the clinical onset of diabetes when administered at the first sign of the disease. Additionally, IGF-1 or analogue given to patients at high risk for developing the disease significantly reduces the likelihood of developing diabetes.
IGF-1 atau analoginya dapat memperlambat timbulnya gejala klinis diabetes apabila diberikan pada saat awal timbulnya penyakit ini. Selain itu, IGF-1 atau analoginya yang diberikan kepada pasien yang beresiko tinggi mendapat penyakit ini, dapat mengurangi secara signifikan kemungkinannya mengidap diabetes.
Rheumatoid Arthritis / Rematik Artritis
De Keyser, F, et al. urrent Rheumatology Reports 4(6):525-532 (2002).
Spondyloarthropathies (SpA) are a related group of arthritic conditions which include ankylosing spondylitis, reactive arthritis, psoriatic arthritis and arthritis associated with inflammatory bowel disease. SpA have been correlated with gut inflammation and are immunologically related Crohn's disease. Colostrum's ability to control gut inflammation and modulate the activity of TNF-a indicate that it may be of benefit in SpA treatment.
Spondyloarthropathies (SpA merupakan kelompok penyakit arthritis dimana termasuk didalamnya ankylosing spondylitis, reactive arthritis, psoriatic arthritis dan psoriatic arthritis dan atrtitis yang berkaitan dengan penyakit radang perut. SpA telah juga dikaitkan dengan penyakit radang lambung dan dengan penyakit Crohn’s. Kemampuan kolostrum untuk mengontrol radang lambung dan memodulasi aktifitas TNF-a mengindikasikan bahwa kolostrrum dapat bermafaat dalam penanganan penyakit SpA.
Tokuyama and Tokuyama, 1989, Dept. of Molecular Immunology, Cancer Research Institute and Dept. of Nuclear Medicine, Kananawa University, Kanaawa, Japan.
Bovine Colostric Transforming Growth Factor-B-Like peptide induces growth inhibition and changes morphology of human osteogenic sarcoma (cancer) cells": TgF B produced cell destruction in certain human cancer (sarcoma) cells in cell culture growth experiments in
Transforming Growth Factor-B (TgF B) dalam kolostrum sapi mencegah perkembangan sel human osteogenic sarcoma (cancer). TgF B menghasilkan penghancur sel untuk kanker tertentu (sarcoma) dalam eksperimen kultur sel di Jepang.
Wakabayashi, H, et al. Bioscience, Biotechnology, Biochemistry 63(5):955-957 (1999).
Lactoferrin also plays an important antioxidant role in colostrum by preventing lipid peroxidation.
Laktoferin dalam kolostrum juga merupakan antioksidan berperan penting dalam mencegah peroksidasi lemak.
Antonio, J, et al. Nutrition 17(3):243-247 (2001).
Actively training male and female athletes were given colostrum supplementation or placebo for a period of 8 weeks. Subjects receiving colostrum but not placebo showed an increase in lean body mass.
Atlit pria dan wanita yang diberi kolostrum menunjukkan peningkatan dalam
Dr Nikki-Marie Welch. MD ,
Dr. Nikki-Marie Welch, MD , melaporkan bahwa pasiennya secara umum menunjukkan perkembangan yang baik setelah mengkonsumsi kolostrum: "Kondisi mereka secara umum meningkat pesar, mereka merasa sehat dan merasakan peningkatan energi dan stamina."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar