Rabu, 19 September 2007

etika bisnis

PERILAKU ETIKA DALAM PROFESI AKUNTANSI

Etika

Etika adalah suatu hal yang pada mulanya dianggap asing oleh dunia bisnis. Jika orang bisnis atau siapapun yang “terjebur” di dunia bisnis membicarakan masalah etika, akan dianggap sebagai orang yang sesat, atau minimal sinting. Etika hanyalah topik yang layak dibicarakan pada forum-forum religius atau di tempat-tempat orang yang idealis, seperti universitas atau kampus. Dan memang, dari dunia akademiklah isu etika bergulir ke dunia bisnis. Isu etika yang antara lain dicetuskan oleh Harvard Business School pada tahun 1915 terus bergulir menjadi bola salju yang besar. Saat ini di negara maju, etika tidak lagi sekedar isu yang dibicarakan dalam kelas kuliah, tetapi telah menjadi suatu persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku bisnis agar tidak terdepak dari pergaulan bisnis. Etika adalah bagian dari Filsafat. Etika merupakan kehendak yang berhubungan dengan keputusan tentang benar dan yang salah dalam tindak perbuatan manusia. Sebab, benar dan salahnya perbuatan manusia berhubungan dengan prinsip-prinsip yang mendasari nilai-nilai hubungan antar manusia. Mengapa etika perlu dipelajari? Hal ini dikarenakan kita hidup dilingkungan di mana kita selain membuat keputusan untuk berbuat, kita harus menelaah terlebih dahulu apakah perbuatan kita nantinya telah sesuai dengan cara-cara yang dianggap benar dan sudah digariskan sebagai norma di dalam masyarakat. Singkatnya, etika merupakan studi tentang benar-salahnya perbuatan manusia.

Menurut Ilmu Pengetahuan, etika dibagi menjadi dua, yakni etika umum dan etika khusus. Etika umum membahas prinsip-prinsip moral dasar, sedangkan etika khusus membahas tentang prinsip-prinsip dasar pada masing-masing bidang dalam kehidupan masyarakat. Etika khusus dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial. Etika individual membahas tentang kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri, sedangkan etika sosial membahas tentang kewajiban manusia sebagai anggota masyarakat (hubungan dengan sesama dan lingkungan) yang kemudian berkembang menjadi etika politik, etika keluarga, etika lingkungan, dan etika profesi. Profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut pengetahuan yang tinggi dan keahlian khusus, seperti dokter, notaris, akuntan yang selanjutnya disebut sebagai subjek profesional. Subjek profesional memiliki apa yang disebut sebagai kode etik. Kode etik secara bahasa dikatakan sebagai sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan manusia.

Perilaku Profesi Akuntan

Profesi akuntan publik bisa dikatakan sebagai salah satu profesi kunci di era globalisasi untuk mewujudkan era transparansi bisnis yang fair, oleh karena itu kesiapan yang menyangkut profesionalisme mensyaratkan tiga hal utama yang harus dipunyai oleh setiap anggota profesi yaitu: keahlian, berpengetahuan dan berkarakter. Karakter menunjukkan personality seorang profesional yang diantaranya diwujudkan dalam sikap dan tindakan etisnya. Sikap dan tindakan etis akuntan publik akan sangat menentukan posisinya di masyarakat pemakai jasa profesionalnya. Profesi juga dapat dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi serta dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang mendalam. Untuk menegakkan akuntansi sebagai sebuah profesi yang etis, dibutuhkan etika profesi dalam mengatur kegiatan profesinya. Etika profesi itu sendiri, dalam kerangka etika merupakan bagian dari etika sosial. Karena etika profesi menyangkut etika sosial, berarti profesi (dalam hal ini profesi akuntansi) dalam kegiatannya pasti berhubungan dengan orang/pihak lain (publik). Dalam menjaga hubungan baik dengan pihak lain tersebut akuntan haruslah dapat menjaga kepercayaan publik.

Dalam kenyataannya, banyak akuntan yang tidak memahami kode etik profesinya sehingga dalam prakteknya mereka banyak melanggar kode etik. Hal ini menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap profesi akuntansi. Kondisi ini diperburuk dengan adanya perilaku beberapa akuntan yang sengaja melanggar kode etik profesinya demi memenuhi kepentingan mereka sendiri.

Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi.

Tidak ada komentar: